Senin, 08 Juni 2015

Evaluasi Belajar-Mengajar dan Prestasi Belajar

 Evaluasi Belajar-Mengajar dan Prestasi Belajar
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu: Nuraida, M.Si




Disusun Oleh:
Fitriani (11140130000046)


PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014




KATA PENGANTAR


            Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik  berjuta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT. Dalam penyusunan makalah kami telah diberikan bantuan, oleh beberpa pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada Ibu Nuraini P., M. A. selaku dosen pengajar yang telah banyak membimbing dan memberi petunjuk kepada kami, pihak pengelola perpustakaan, dan teman-teman yang telah meminjamkan buku-buku tentang psikologi pendidikan.
            Makalah ini dibuat sedikit sederhana dan praktis dimaksudkan agar lebih mudah dalam penyajiannya serta dapat efektif mencapai tujuan pembelajaran yang dimaksud. Sesuai dengan judulnya makalah ini diperuntukkan untuk mhaasiswa disetiap jurusan manapun dan dalam kebutuhan kami dalam menyelesaikan tugas psikologi pendidikan tersebut.
            Demikian semoga bermanfaat. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang konstruktif atau membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

                                                                                                               Ciputat, 10 Juni 2015



                                                                                                                        Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
            Ada yang beranggapan, bahwa penilaian hanya suatu bagian kecil dalam proses pendidikan, yang menyatakan bahwa penilaian sama artinya dengan pemberian angka atas prestasi belajar siswa. Padahal makna penilaian sangat luas dan merupakan bagian sangat penting dalam upaya mengetahui hasil pendidikan.
            Penilaian adalah salah satu komponen dalam proses pembelajaran, yang meliputi: tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Evaluasi belajar dan pembelajaran sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan guru dalam mengajar yang dapat diketahui dari kemampuan siswa di dalam kelas.

B.     Rumusan Masalah
            Setelah kami mengkaji latar belakang masalah yang kami angkat terdapat beberapa permasalahan sebagai suatu kajian dari pembuatan makalah ini yakni diantaranya:
1.      Apa yang dimaksud evaluasi?
2.      Apa tujuan dan fungsi dari evaluasi?
3.      Bagaimana sasaran dan prosedur dalam melaksanakan evaluasi?
4.      Apa yang dimaksud prestasi belajar?
5.      Faktor-faktor apa yang mempengaruhi prestasi belajar siswa?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mendeskripsikan tentang evaluasi
2.      Menjelaskan tujuan dan fungsi evaluasi
3.      Menjelaskan prosedur dalam melaksanakan evaluasi
4.      Mendeskripsikan tentang prestasi belajar
5.      Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa




BAB II
PEMBAHASAN

        A.   Evaluasi Belajar-Mengajar
1.      Pengertian Evaluasi
      Penialaian berbeda dari pengukuran yang sifatnya kuantitatif, sedangkan evaluasi (penilaian) menfasirkan hasil pengukuran berdasarkan norma tertentu, penilaian merupakan upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa menacapai tujuan pendidikan. Penilaian harus memenuhi syarat-syarat validitas, rliabilitas, objektivitas, efisiensi, dan praktis.
      Jadi, evaluasi (penilaian) merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar berfungsi diagnostik, untuk seleksi, untuk kenaikan kelas, dan untuk penempatan.
Ayat Al-Qur’an tentang evaluasi:
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengmpuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. Al-Baqarah: 284).
      Ayat ini menjelskan tentang evaluasi diri yaitu suatu upaya mengoreksi dan menilai diri sendiri setalah melakukan aktivitas. Makna evaluasi dalam ayat al-qur’an dan evalusi belajar-mengajar sama, yaitu menggambarkan bahwa proses evaluasi ataupun penilaian itu tidak saja tertumpu di akhir kegitan, akan tetapi selama proses kegitan berlangsung.  

2.  Prosedur Perumusan Tujuan dan Pengembangan Instrumen Evaluasi Belajar-Mengajar
a)      Pola Dasar Umum Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)
            Setelah berlangsung proses belajar-mengajar, guru seyoginya mengadakan penilaian seberapa jauh performance ia mengajar dan performance siswa belajar berhasil atau tidak. Sebagai tolak ukur utama dalam evaluasi tersebut, biasanya dipergunakan sebagai pegangan: seberapa jauh tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dapat tercapai.
            Oleh karena itu, hasil evaluasi dapat diandalkan untuk menimbang taraf keberhasilan proses belajar-mengajar, maka konsekuensinya, sedapat mungkin tujuan itu dapat dideteksi, diamati dan dapat diukur. Secepat tujuan dirumuskan maka secepat itu pula strategi, teknik, instrument evaluasi dipersiapkan bebarengan atau mendahului penentuan strategi belajar mengajar yang akan dipergunakan.
                  b)  Prosedur Pengembangan Lebih Lanjut

3.      Prosedur Dasar Penjabaran Tujuan dan Pengembangan Evaluasi Belajar-Mengajar
a)      Strategi Dasar Penjabaran Tujuan Belajar-Mengajar
            Dalam konteks psikologi pendidikan ini, yang menyangkut tugas dan tanggung jawab guru ialah tujuan-tujuan kurikuler dan instruksional. Tujuan belajar mengajar ideal itu dikaitkan dengan tujuan-tujuan pengembangan pribadi siswa individu secara utuh selama berada dan menjadi tanggung jawab sekolah bersangkutan.
            Adanya kaitan strategis dari tujuan-tujuan instruksional sehari-hari dengan tujuan-tujuan yang lebih bersifat ideal tersebut, maka seyoginya setiap guru semakin meningkatkan rasa tanggung jawabnya bahwa betapapun kecilnya apa yang ia lakukan itu, ternyata akan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan-tujuan ideal tadi.
b)      Strategi Dasar Pengembangan Evaluasi Belajar-Mengajar
            Bagi seorang guru, terutama yang bertanggung jawab memegang suatu bidang studi, tugas evaluasi itu difokuskan pada tingkat instruksional. Oleh karena itu, setiap guru disamping harus mahir merumuskan tujuan-tujuan instruksional secara cermat, ia juga harus mahir dalam mengembangkan dan menggunakan instrument evaluasi serta dapat melakukan  penilaian dan penafsiran hasilnya.

4.      Jenis-jenis Instrumen Evaluasi Belajar Mengajar
Sesuai dengan jenis-jenis kawasan tujuan instruksional dan cara atau teknik mengungkapkannya, maka secara garis belajar jenis-jenis atau bentuk-bentuk instrumen evaluasinya itu dapat dikemukakan antara lain sebagai berikut

Jenis Kawasan Tujuan Instruksional
Kemungkinan Cara/Teknik Evaluasinya
Kemungkinan Alat/Instrumen Pengukuran
Aspek-aspek Kognitif
-          Pengetahuan
-          Pemahaman
-          Aplikasi
-          Analisis
-          Sintesis
-          Evaluasi
-          Bertanya secara lisan/tulisan
-          Memberi tugas pemecahan masalah/proyek
-          Mengobservasi proses
-          Menilai hasil
-          Perangkat soal/tes lisan: objektif/esai
-          Perangkat tugas pemecahan masalah
-          Perangkat pedoman observasi proses/tanya jawab/pemecahan masalah/kriteria
Aspek-aspek Afektif
-          Penerimaan
-          Sambutan
-          Penghargaan
-          Pendalaman
-          Penghayatan
-          Mendeteksi kecenderungan sikap-sikapnya
-          Menelaah proyeksi-proyeksinya
-          Mengobservasi ekspresi-ekspresinya
-            
-          Perangkat pertanyaan atau skala sikap
-          Perangkat soal atau tugas tes proyektif
-          Perangkat pedoman observasi ekspresi afektif
Aspek-aspek Psikomotor
-          Koordinasi gerakan tubuh secara umum/global
-          Koordinasi gerakan tubuh secara halus/indah/spesifik
-          Gerakan ekspresif secara non verbal

-          Memberi tugas pekerjaan/proyek
-          Mengobsevasi proses/ekspresinya
-          Menilai hasilnya atau prosesnya/demonstrasi.
-          Perangkat tugas tes perubahan atau pedoman observasi penampilan
-          Perangkat pedoman observasi proses perilaku ekspresif atau penampilan
-          Perangkat kriteria penilaian hasil atau pedoman observasi penampilan
      Dari gambaran di atas tampak bahwa setiap aspek hasil belajar atau tujuan instruksioanal itu memerlukan teknik dan instrumen evalausi tertentu saja. Dengan kata lain, suatu instrumen mungkin hanya cocok untuk mengukur dan mendeteksi aspek tertentu, sedangkan untuk aspek yang lain diperlukan instrumen lain yang berbeda pula jenis/bentuknya bergantung keperluan atau maksudnya. 
            5.      Evaluasi Hasil Belajar
    Menurut Oemar Hamalik, evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
a.      Kedudukan Evaluasi dalam Proses Pendidikan
Menurut Schwartz dan kawan-kawannya, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan penentuan arti atau faedah suatu penglaman. Pengalaman tersebut tampak pada perubahan tingkah laku atau pola kepribadian siswa. Jadi pengalaman yang diperoleh siswa adalah pengalaman sebagai hasil belajar siswa di sekolah. Dalam hal ini, penilaian adalah suatu upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa telah mengalami kemajuan belajar atau telah mencapai tujuan belajar dan pembelajaran.
b.      Fungsi dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar
Fungsi evaluasi hasil belajar yaitu:
1)    Untuk diagnostik dan pengembangan. Berdasarkan data yang ada dapat didiagnosis jenis kesulitan apa yang dirasakan oleh siswa, dan selanjutnya dapat dicarikan alternatif cara mengatasi kesulitan tersebut melalui proses bimbingan dan pengajaran remedial.
2)   Untuk seleksi. Siswa yang telah lulus seleksi berarti telah memenuhi persyaratan pengetahuan dan keterampilan yang telah ditetapkan, sehingga yang bersangkutan dapat diterima pada suatu jenjang pendidikan tertentu.
3)  Untuk kenaikan kelas. Hasil evaluasi digunakan untuk menetapkan siswa mana yang memenuhi rangking atau ukuran yang ditetapkan dalam rangka kenaikan kelas.
4)   Untuk penempatan. Evaluasi hasil penilaian berfungsi menyediakan data tentang lulusan agar dapat ditempatkan sesuai dengan kemampuannya.

Evaluasi hasil belajar memiliki tujuan-tujuan tertentu:
1)  Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar.
2)   Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut.
3)    Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan-kegiatan remedial (perbaikan).
4)      Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.
5)      Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas.
6)      Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa milik sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya.

Menurut Muhibbin Syah (2006 : 197) tujuan evaluasi adalah sebagai berikut :
1)    Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah diketahui siswa dalam kurun waktu proses belajar tertentu. Sehingga guru dapat mengetahui kemajuan perubahan tingkah  laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.
2)    Untuk mengetahui posisi atau kedudukan siswa dalam kelompok kelasnya. posisi yang dimaksud adalah mutu kemampuan yang dimiliki siswa di kelas jika dibandingkan dengan teman – temen lainnya.
3)    Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Maka dengan evaluasi guru dapat mengetahui usaha yang dilakukan siswa apakah efisien atau tidak dalam usaha mencapai prestasi.
4)   Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki untuk keperluan belajar dalam usaha mencapai prestasi belajar.
5)      Untuk mengetahui keefektifan metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.  
        B.   Prestasi Belajar
1.      Pengertian Prestasi Belajar
   Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi, untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan evaluasi, tujuanya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Pengertian prestasi belajar menurut para ahli:
a)      Sutratinah Tirtonegoro, mengemukakan bahwa “Hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar disebut hasil belajar atau prestasi belajar”.
b) Menurut Winkel, prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapainya.
c)  S. Nasution mengemukakan, prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
d)  Menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, prestasi merupakan hasil belajar yang berasal dari infomasi yang telah diperoleh pada tahap proses belajar sebelumnya.
e)    Menurut Tohirin, prestasi belajar yang sering disebut juga hasil belajar yang artinya apa yang telah dicapai oleh suatu siswa setelah melakukan kegiatan balajar yang mencakup aspek kongnitif, afektif dan psikomotor.
f)  Menurut Hadari Nawawi, prestasi belajar adalah tingkatan keberhasilan dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes.

      Dari pengertian presatasi belajar di atas, saya menyimpulkan bahwa presatasi belajar adalah hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapor yang ditunjukan dalam bentuk angka atau nilai.
      Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2002: 895) menjelaskan prestasi adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan di mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angkat yang diberikan oleh guru.
      Menurut Oemar Hamalik (2003:146) untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa maka perlu diadakan pengukuran secara:
a)  Assessment adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar (achievement) siswa sebagai  hasil dari suatu program intruksional.
b)  Pengukuran (measurement) berkenaan dengan pengumpulan data deskriptif tentang produk siswa dan atau tingkah laku siswa, dan hubungannya dengan standar prestasi atau norma.
2.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
     Menurut Muhibbin Syah faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain:
a)      Faktor eksternal.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar mempengaruhi hasil belajar, dan digolongkan menjadi dua, yaitu :
1)      Faktor-faktor non sosial
Kelompok faktor ini tak terbilang jumlahnya, misalnya : keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang, ataupun malam), tempat (letaknya, pergudangannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar (seperti alat tulis menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dan sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat pelajaran), metode pengajaran.
2)      Faktor-faktor Lingkungan Sosial
(a)    Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.
(b)   Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
(c) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifatsifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
b)      Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari diri si pelajar
Digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
1)      Faktor-faktor Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis ini masih dapat lagi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
(a)    Keadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar belakangi aktivitas belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar; keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah.
(b)   Keadaan Fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsifungsi panca indera. Bahwa panca indera dapat dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh ke dalam individu. Orang mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan mempergunakan panca inderanya. Baiknya fungsi panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
ü  Evaluasi (penilaian) menfasirkan hasil pengukuran berdasarkan norma tertentu, penilaian merupakan upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa menacapai tujuan pendidikan. Penilaian harus memenuhi syarat-syarat validitas, rliabilitas, objektivitas, efisiensi, dan praktis. Jadi, evaluasi (penilaian) merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.
ü  Evaluasi hasil belajar berfungsi diagnostik, untuk seleksi, untuk kenaikan kelas, dan untuk penempatan. Tujuan evaluasi adalah untuk memberikan informasi yang berkenaan dengan kemajuan siswa, pembinaan kegiatan belajar, menetapkan kemampuan dan kesulitan, untuk mendorong motivasi belajar, membantu perkembangan tingkah laku dan membantu siswa untuk memilih sekolah/jabatan.
ü  Sasaran evaluasi hasil belajar adalah perkembangan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Prosedur yang perlu ditempuh terdiri dari persiapan kisi-kisi alat uji, selanjutnya menyusun alat ukur berdasarkan pola penilaian dengan tes atau bukan tes.
ü  Presatasi belajar adalah hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapor yang ditunjukan dalam bentuk angka atau nilai.
ü  Dalam meningkatkan prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor  eksternal (faktor yang berasal dari luar siswa) seperti lingkungan dan faktor internal yang berasal dari siswa) seperti minat, intelektual, motivasi dan lain-lain.


DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
   
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka       Cipta.

Haris, Abdul dan Asep Jihad. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Slavin, Robert E. 2011. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT Indeks.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Makmun, Abin Syamsuddin. 2005. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.