Evaluasi
Belajar-Mengajar dan Prestasi Belajar
Tugas
ini disusun untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Psikologi
Pendidikan
Dosen
Pengampu: Nuraida, M.Si
Disusun
Oleh:
Fitriani
(11140130000046)
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah
menciptakan alam semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan
terpetik berjuta rasa syukur kehadirat
ALLAH SWT. Dalam penyusunan makalah kami telah diberikan bantuan, oleh beberpa
pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada Ibu
Nuraini P., M. A. selaku dosen pengajar yang telah banyak membimbing dan
memberi petunjuk kepada kami, pihak pengelola perpustakaan, dan teman-teman
yang telah meminjamkan buku-buku tentang psikologi pendidikan.
Makalah ini dibuat sedikit sederhana dan praktis
dimaksudkan agar lebih mudah dalam penyajiannya serta dapat efektif mencapai
tujuan pembelajaran yang dimaksud. Sesuai dengan judulnya makalah ini
diperuntukkan untuk mhaasiswa disetiap jurusan manapun dan dalam kebutuhan kami
dalam menyelesaikan tugas psikologi pendidikan tersebut.
Demikian semoga bermanfaat. Kami menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang
konstruktif atau membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini
di masa yang akan datang.
Ciputat, 10 Juni 2015
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada yang beranggapan, bahwa
penilaian hanya suatu bagian kecil dalam proses pendidikan, yang menyatakan
bahwa penilaian sama artinya dengan pemberian angka atas prestasi belajar
siswa. Padahal makna penilaian sangat luas dan merupakan bagian sangat penting
dalam upaya mengetahui hasil pendidikan.
Penilaian adalah salah satu komponen
dalam proses pembelajaran, yang meliputi: tujuan pembelajaran, metode
pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Evaluasi belajar dan pembelajaran
sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan guru dalam mengajar
yang dapat diketahui dari kemampuan siswa di dalam kelas.
B. Rumusan Masalah
Setelah kami mengkaji latar belakang
masalah yang kami angkat terdapat beberapa permasalahan sebagai suatu kajian
dari pembuatan makalah ini yakni diantaranya:
1. Apa
yang dimaksud evaluasi?
2. Apa
tujuan dan fungsi dari evaluasi?
3. Bagaimana
sasaran dan prosedur dalam melaksanakan evaluasi?
4. Apa
yang dimaksud prestasi belajar?
5. Faktor-faktor
apa yang mempengaruhi prestasi belajar siswa?
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan
tentang evaluasi
2. Menjelaskan
tujuan dan fungsi evaluasi
3. Menjelaskan
prosedur dalam melaksanakan evaluasi
4. Mendeskripsikan
tentang prestasi belajar
5. Menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Evaluasi Belajar-Mengajar
1.
Pengertian
Evaluasi
Penialaian
berbeda dari pengukuran yang sifatnya kuantitatif, sedangkan evaluasi
(penilaian) menfasirkan hasil pengukuran berdasarkan norma tertentu, penilaian
merupakan upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa menacapai tujuan pendidikan.
Penilaian harus memenuhi syarat-syarat validitas, rliabilitas, objektivitas,
efisiensi, dan praktis.
Jadi,
evaluasi (penilaian) merupakan upaya untuk membuat keputusan tentang tingkat
hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar
berfungsi diagnostik, untuk seleksi, untuk kenaikan kelas, dan untuk penempatan.
Ayat
Al-Qur’an tentang evaluasi:
“Kepunyaan
Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu
melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah
akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah
mengmpuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya
dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Q.S.
Al-Baqarah: 284).
Ayat
ini menjelskan tentang evaluasi diri yaitu suatu upaya mengoreksi dan menilai
diri sendiri setalah melakukan aktivitas. Makna evaluasi dalam ayat al-qur’an
dan evalusi belajar-mengajar sama, yaitu menggambarkan bahwa proses evaluasi
ataupun penilaian itu tidak saja tertumpu di akhir kegitan, akan tetapi selama
proses kegitan berlangsung.
2. Prosedur
Perumusan Tujuan dan Pengembangan Instrumen Evaluasi Belajar-Mengajar
a) Pola
Dasar Umum Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)
Setelah
berlangsung proses belajar-mengajar, guru seyoginya mengadakan penilaian
seberapa jauh performance ia mengajar
dan performance siswa belajar
berhasil atau tidak. Sebagai tolak ukur utama dalam evaluasi tersebut, biasanya
dipergunakan sebagai pegangan: seberapa
jauh tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dapat tercapai.
Oleh
karena itu, hasil evaluasi dapat diandalkan untuk menimbang taraf keberhasilan
proses belajar-mengajar, maka konsekuensinya, sedapat mungkin tujuan itu dapat
dideteksi, diamati dan dapat diukur. Secepat tujuan dirumuskan maka secepat itu
pula strategi, teknik, instrument evaluasi dipersiapkan bebarengan atau
mendahului penentuan strategi belajar mengajar yang akan dipergunakan.
b) Prosedur Pengembangan
Lebih Lanjut
3.
Prosedur
Dasar Penjabaran Tujuan dan Pengembangan Evaluasi Belajar-Mengajar
a) Strategi
Dasar Penjabaran Tujuan Belajar-Mengajar
Dalam
konteks psikologi pendidikan ini, yang menyangkut tugas dan tanggung jawab guru
ialah tujuan-tujuan kurikuler dan instruksional. Tujuan belajar mengajar ideal
itu dikaitkan dengan tujuan-tujuan pengembangan pribadi siswa individu secara
utuh selama berada dan menjadi tanggung jawab sekolah bersangkutan.
Adanya
kaitan strategis dari tujuan-tujuan instruksional sehari-hari dengan
tujuan-tujuan yang lebih bersifat ideal tersebut, maka seyoginya setiap guru
semakin meningkatkan rasa tanggung jawabnya bahwa betapapun kecilnya apa yang
ia lakukan itu, ternyata akan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan-tujuan
ideal tadi.
b) Strategi
Dasar Pengembangan Evaluasi Belajar-Mengajar
Bagi
seorang guru, terutama yang bertanggung jawab memegang suatu bidang studi,
tugas evaluasi itu difokuskan pada tingkat instruksional. Oleh karena itu,
setiap guru disamping harus mahir merumuskan tujuan-tujuan instruksional secara
cermat, ia juga harus mahir dalam mengembangkan dan menggunakan instrument
evaluasi serta dapat melakukan penilaian
dan penafsiran hasilnya.
4.
Jenis-jenis
Instrumen Evaluasi Belajar Mengajar
Sesuai dengan jenis-jenis kawasan tujuan
instruksional dan cara atau teknik mengungkapkannya, maka secara garis belajar
jenis-jenis atau bentuk-bentuk instrumen evaluasinya itu dapat dikemukakan
antara lain sebagai berikut
Jenis Kawasan Tujuan Instruksional
|
Kemungkinan Cara/Teknik Evaluasinya
|
Kemungkinan Alat/Instrumen Pengukuran
|
Aspek-aspek Kognitif
-
Pengetahuan
-
Pemahaman
-
Aplikasi
-
Analisis
-
Sintesis
-
Evaluasi
|
-
Bertanya secara lisan/tulisan
-
Memberi tugas pemecahan masalah/proyek
-
Mengobservasi proses
-
Menilai hasil
|
-
Perangkat soal/tes lisan: objektif/esai
-
Perangkat tugas pemecahan masalah
-
Perangkat pedoman observasi proses/tanya jawab/pemecahan
masalah/kriteria
|
Aspek-aspek Afektif
-
Penerimaan
-
Sambutan
-
Penghargaan
-
Pendalaman
-
Penghayatan
|
-
Mendeteksi kecenderungan sikap-sikapnya
-
Menelaah proyeksi-proyeksinya
-
Mengobservasi ekspresi-ekspresinya
-
|
-
Perangkat pertanyaan atau skala sikap
-
Perangkat soal atau tugas tes proyektif
-
Perangkat pedoman observasi ekspresi afektif
|
Aspek-aspek Psikomotor
-
Koordinasi gerakan tubuh secara umum/global
-
Koordinasi gerakan tubuh secara
halus/indah/spesifik
-
Gerakan ekspresif secara non verbal
|
-
Memberi tugas pekerjaan/proyek
-
Mengobsevasi proses/ekspresinya
-
Menilai hasilnya atau prosesnya/demonstrasi.
|
-
Perangkat tugas tes perubahan atau pedoman
observasi penampilan
-
Perangkat pedoman observasi proses perilaku
ekspresif atau penampilan
-
Perangkat kriteria penilaian hasil atau pedoman
observasi penampilan
|
Dari
gambaran di atas tampak bahwa setiap aspek hasil belajar atau tujuan
instruksioanal itu memerlukan teknik dan instrumen evalausi tertentu saja.
Dengan kata lain, suatu instrumen mungkin hanya cocok untuk mengukur dan
mendeteksi aspek tertentu, sedangkan untuk aspek yang lain diperlukan instrumen
lain yang berbeda pula jenis/bentuknya bergantung keperluan atau maksudnya.
5.
Evaluasi
Hasil Belajar
Menurut
Oemar Hamalik, evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran
(pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan
untuk membuat keputusan tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
a.
Kedudukan
Evaluasi dalam Proses Pendidikan
Menurut Schwartz dan kawan-kawannya,
penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan penentuan arti
atau faedah suatu penglaman. Pengalaman tersebut tampak pada perubahan tingkah
laku atau pola kepribadian siswa. Jadi pengalaman yang diperoleh siswa adalah
pengalaman sebagai hasil belajar siswa di sekolah. Dalam hal ini, penilaian
adalah suatu upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa telah mengalami kemajuan
belajar atau telah mencapai tujuan belajar dan pembelajaran.
b.
Fungsi
dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar
Fungsi evaluasi hasil belajar yaitu:
1) Untuk
diagnostik dan pengembangan. Berdasarkan data yang ada dapat didiagnosis jenis
kesulitan apa yang dirasakan oleh siswa, dan selanjutnya dapat dicarikan
alternatif cara mengatasi kesulitan tersebut melalui proses bimbingan dan
pengajaran remedial.
2) Untuk
seleksi. Siswa yang telah lulus seleksi berarti telah memenuhi persyaratan
pengetahuan dan keterampilan yang telah ditetapkan, sehingga yang bersangkutan
dapat diterima pada suatu jenjang pendidikan tertentu.
3) Untuk
kenaikan kelas. Hasil evaluasi digunakan untuk menetapkan siswa mana yang
memenuhi rangking atau ukuran yang ditetapkan dalam rangka kenaikan kelas.
4) Untuk
penempatan. Evaluasi hasil penilaian berfungsi menyediakan data tentang lulusan
agar dapat ditempatkan sesuai dengan kemampuannya.
Evaluasi hasil belajar memiliki
tujuan-tujuan tertentu:
1) Memberikan
informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar
melalui berbagai kegiatan belajar.
2) Memberikan
informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar siswa
lebih lanjut.
3) Memberikan
informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa, menetapkan
kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan-kegiatan remedial (perbaikan).
4) Memberikan
informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar
siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk
melakukan upaya perbaikan.
5) Memberikan
informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat membantu
perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas.
6) Memberikan
informasi yang tepat untuk membimbing siswa milik sekolah, atau jabatan yang
sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya.
Menurut Muhibbin Syah (2006 : 197)
tujuan evaluasi adalah sebagai berikut :
1) Untuk
mengetahui tingkat kemajuan yang telah diketahui siswa dalam kurun waktu proses
belajar tertentu. Sehingga guru dapat mengetahui kemajuan perubahan
tingkah laku siswa sebagai hasil proses
pembelajaran.
2) Untuk
mengetahui posisi atau kedudukan siswa dalam kelompok kelasnya. posisi yang
dimaksud adalah mutu kemampuan yang dimiliki siswa di kelas jika dibandingkan
dengan teman – temen lainnya.
3) Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan
siswa dalam belajar. Maka dengan evaluasi guru dapat mengetahui usaha yang
dilakukan siswa apakah efisien atau tidak dalam usaha mencapai prestasi.
4) Untuk
mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kemampuan dan kecerdasan yang
dimiliki untuk keperluan belajar dalam usaha mencapai prestasi belajar.
5) Untuk
mengetahui keefektifan metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses
belajar mengajar.
B. Prestasi Belajar
1.
Pengertian
Prestasi Belajar
Kemampuan
intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh
prestasi, untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu
dilakukan evaluasi, tujuanya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa
setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Pengertian prestasi belajar menurut para
ahli:
a) Sutratinah
Tirtonegoro, mengemukakan bahwa “Hasil dari pengukuran serta penilaian usaha
belajar disebut hasil belajar atau prestasi belajar”.
b) Menurut
Winkel, prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan
seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapainya.
c) S.
Nasution mengemukakan, prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai
seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
d) Menurut
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, prestasi merupakan hasil belajar yang berasal
dari infomasi yang telah diperoleh pada tahap proses belajar sebelumnya.
e) Menurut
Tohirin, prestasi belajar yang sering disebut juga hasil belajar yang artinya
apa yang telah dicapai oleh suatu siswa setelah melakukan kegiatan balajar yang
mencakup aspek kongnitif, afektif dan psikomotor.
f) Menurut
Hadari Nawawi, prestasi belajar adalah tingkatan keberhasilan dalam mempelajari
materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
dari hasil tes.
Dari
pengertian presatasi belajar di atas, saya menyimpulkan bahwa presatasi belajar
adalah hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah
dilakukan hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang
dinyatakan dalam rapor yang ditunjukan dalam bentuk angka atau nilai.
Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia (2002: 895) menjelaskan prestasi adalah penguasaan
pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan di mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angkat yang diberikan oleh guru.
Menurut
Oemar Hamalik (2003:146) untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa
maka perlu diadakan pengukuran secara:
a) Assessment
adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar
(achievement) siswa sebagai hasil dari
suatu program intruksional.
b) Pengukuran (measurement) berkenaan dengan
pengumpulan data deskriptif tentang produk siswa dan atau tingkah laku siswa,
dan hubungannya dengan standar prestasi atau norma.
2.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Menurut Muhibbin Syah faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain:
a) Faktor
eksternal.
Faktor eksternal adalah faktor yang
berasal dari luar mempengaruhi hasil belajar, dan digolongkan menjadi dua,
yaitu :
1) Faktor-faktor
non sosial
Kelompok faktor ini tak terbilang
jumlahnya, misalnya : keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau
siang, ataupun malam), tempat (letaknya, pergudangannya), alat-alat yang
dipakai untuk belajar (seperti alat tulis menulis, buku-buku, alat-alat peraga,
dan sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat pelajaran), metode pengajaran.
2) Faktor-faktor
Lingkungan Sosial
(a) Lingkungan
sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di
sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau
administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.
(b) Lingkungan
sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran
dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi atau meminjam
alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
(c) Lingkungan
sosial keluarga. Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar.
Ketegangan keluarga, sifatsifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar
siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
b) Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari
diri si pelajar
Digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
1) Faktor-faktor
Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis ini masih dapat
lagi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
(a) Keadaan
tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar belakangi aktivitas
belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan
jasmani yang kurang segar; keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya daripada
yang tidak lelah.
(b) Keadaan
Fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsifungsi panca indera. Bahwa panca
indera dapat dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh ke dalam
individu. Orang mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan mempergunakan
panca inderanya. Baiknya fungsi panca indera merupakan syarat dapatnya belajar
itu berlangsung dengan baik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
ü Evaluasi
(penilaian) menfasirkan hasil pengukuran berdasarkan norma tertentu, penilaian
merupakan upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa menacapai tujuan pendidikan.
Penilaian harus memenuhi syarat-syarat validitas, rliabilitas, objektivitas,
efisiensi, dan praktis. Jadi, evaluasi (penilaian) merupakan upaya untuk membuat
keputusan tentang tingkat hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
ü Evaluasi
hasil belajar berfungsi diagnostik, untuk seleksi, untuk kenaikan kelas, dan
untuk penempatan. Tujuan evaluasi adalah untuk memberikan informasi yang
berkenaan dengan kemajuan siswa, pembinaan kegiatan belajar, menetapkan
kemampuan dan kesulitan, untuk mendorong motivasi belajar, membantu
perkembangan tingkah laku dan membantu siswa untuk memilih sekolah/jabatan.
ü Sasaran
evaluasi hasil belajar adalah perkembangan ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Prosedur yang perlu ditempuh terdiri dari persiapan kisi-kisi
alat uji, selanjutnya menyusun alat ukur berdasarkan pola penilaian dengan tes
atau bukan tes.
ü Presatasi
belajar adalah hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah
dilakukan hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang
dinyatakan dalam rapor yang ditunjukan dalam bentuk angka atau nilai.
ü Dalam
meningkatkan prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain
faktor eksternal (faktor yang berasal
dari luar siswa) seperti lingkungan dan faktor internal yang berasal dari
siswa) seperti minat, intelektual, motivasi dan lain-lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Haris, Abdul dan Asep
Jihad. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:
Multi Pressindo.
Slavin, Robert E. 2011.
Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik.
Jakarta: PT Indeks.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Makmun, Abin Syamsuddin. 2005. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.